Selasa, 17 Agustus 2010

biodata suharto

Ir.SUHARTO
PRESIDEN KE-2
biodata beliau semasa menjadi presiden 5 kali


Nama : Jenderal TNI Purnawirawan Soeharto


Tempat tanggal lahir: 8 Juni 1920, di Desa Kemusu, Godean, Yogyakarta

Orang Tua : Kertosudiro (Ayah) Sukirah (Ibu).

Agama : Islam

Hobby : Sepak bola, golf, tenis, memancing, berkuda dan berburu.

Menikah : Solo, 26 Desember 1947

Istri : Siti Hartinah.

Anak : - Siti Hardijanti Hastuti (Tutut) - Sigit Harjojudanto (Sigit) - Bambang Trihatmodjo (Bambang) - Siti Hediati Harjadi (Titik) - Hutomo Mandala Putra (Tommy) - Siti Hutami Endang Adiningsih (Mamiek).

Pendidikan : - Sekolah Dasar (Ongko Loro) , di Kemusu (1929-1931) - Sekolah Rakyat di Wuryantoro (1931-1935) - SMP di Yogyakarta (1935-1939) - SMA (C) di Semarang (1956) Pendidikan Militer : - Pendidikan Dasar Militer KNIL (1940) - Sekolah Kader Kopral (1940) - Sekolah Kader Sersan (1941) - Sekolah Perwira untuk Tjudancho (1944) - Kursus C-II (1956)

Karier : - Pembantu klerk bank desa di Wuryantoro tahun 1940.

- Anggota Kepolisian di Yogyakarta tahun 1942

- Shodancho PETA tahun 1943

- Tjudanco PETA tahun 1944

- Komandan Kompi, Komandan Batalyon, Komandan Brigade, Komandan WK (Wehr Kreise) tahun 1945-1950 di Yogyakarta

- Komandan Brigade Mataram tahun 1950.

- Komandan Brigade Pragola tahun 1951-1953 di Solo.

- Komandan Resimen 15 tahun 1953-1956.

- Perwira Menengah yang diberbantukan Kastaf untuk mengikuti Planning SUAD tahun 1956 - Kepala Staf Teritorial IV tahun 1956 di Semarang.

- Pejabat Panglima Teritorial IV/Pang Terr. IV tahun 1956-1959 di Semarang sekaligus merangkap sebagai Dewan Kurator AMN tahun 1957-1959.

- Deputy I Kasad tahun 1960-1961.

- Deputy I Kasad merangkap Ketua Adhoc Retolong Depad, merangkap Panglima Korps Tentara I Tjaduad, merangkap Panglima Konud AD tahun 1961.

- Panglima Mandala tahun 1962-1963, merangkap DEJANID tahun 1962.

- Panglima KOSTRAD tahun 1963-1965.

- Menteri Pangad/Kastaf KOTI tahun 1966.

- Menteri/Panglima AD, merangkap Wakil Perdana Menteri ad interim Hankam, tanggal 27 Maret 1966.

- Ketua Presidium Kabinet Ampera

- Menteri Utama Hankam, merangkap Kastaf KOTI dan Menteri Panglima AD pada tanggal 1 Juli 1966.

- Penjabat Presiden RI tanggal 22 Juli 1966-28 Maret 1968.

- Presiden RI periode 1968-1973.

- Presiden RI periode 1973-1983.

- Presiden RI periode 1983-1988.

- Presiden RI periode 1988-1993.

- Presiden RI periode 1993-1998.

- Ketua Gerakan Non-Blok tahun 1992.

Tuan rumah penyelenggaraan pertemuan para Kepala-kepala Negara anggota APEC tahun 1994.

Yayasan : - HARAPAN KITA (Ketua) - DHARMAIS (Ketua) - TRIKORA (Ketua) - SUPERSEMAR (Ketua) - DANA GOTONG ROYONG KEMANUSIAAN (Ketua) - AMAL BHAKTI MUSLIM PANCASILA (Ketua) - DAKAB (Ketua) - DANA SEJAHTERA MANDIRI (Ketua) - PURNA BHAKTI PERTIWI (Pelindung)

28 Tanda Kehormatan RI : - Bintang Republik Indonesia Adipurna - Bintang Mahaputera Adipurna - Bintang Sakti - Bintang Dharma - Bintang Gerilya - Bintang Jasa Utama - Bintang Budaya Parama Dharma - Bintang Yudha Dharma Utama - Bintang Kartika Eka Pakci Utama - Bintang Jasalena Utama - Bintang Swa Bhuwana Paksa Utama - Bintang Bhayangkara Utama - Bintang Kartika Eka Pakci Pratama - Bintang Kartika Eka Pakci Nararya - Bintang Sewindu APRI - Bintang Garuda - Satyalencana Perang Kemerdekaan I - Satyalencana Perang Kemerdekaan II - Satyalencana Teladan - Satyalencana GOM I - Satyalencana GOM II - Satyalencana GOM III - Satyalencana GOM IV - Satyalencana Satya Dharma - Satyalencana Wira Dharma - Satyalencana Penegak

37 Tanda Kehormatan Manca Negara : - The Raja of the Sikatuna (Filipina) - Grand Collier of the Order of Sheba (Ethiopia) - Grand Collier de L'ordre National de L'Independence (Kamboja) - Order van de Nedherlandse Leeuw (Belanda) - The Order of the Golden Ark (Commander) (Belanda) - The Most Auspicious Order of Rajamitrabhorn (Thailand) - Darjah Utama Sri Mahkota Negara (DMN) (Malaysia) - Darjah Kerabat Diraja Perak Darul Ridwan (Malaysia) - Sonderstufe des Grosskreuzes Special Order of the Grand Cross (Rep. Fed. Jerman) - Grand Collier (Italia) - Grosses Stern des Ehreinzeichens Fuer Verdienste Um die Republic Oesterreich (Austria) - Grand Croix de la Legion D'Honneur (Prancis) - Grand Cordon Order de Leopold (Belgia) - Order of the Great Yugoslav Star (Yugoslavia) - Mubarak Al Kabir's Necklace (Kuwait) - Ommayad Zul Wusyah (Syria) - Independence Necklace (Qatar) -


Grand Collar of the Nile (Republik Arab Mesir) - Bintang Badar (Saudi Arabia) - The Grand Order of Mugunghwa (Korea Selatan) - The Order of the Socialist Republic of Romania First Class (Rumania) - Star of the Socialist Republic of Romania First Class with Ribbon (Rumania) - Order of Al-Hussein Bin Ali (Yordania) - Darjah Kerabat Mahkota (Brunei Darussalam) - Knight Cross of the Order of the Bath (GCB) (Inggris) - Satyalencana Pahlavi (Iran) - Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthenum (Jepang) - Medali dari Pemerintah Pakistan (Pakistan) - Nisham I (Pakistan) - Grand Collar de la Orden Americana de Isabel la Catolica (Spanyol) - Collar de La Order Del Libertador (Venezuela) - From Rice Imforter to Self Sufficiency (Berhasil di Bidang Swasembada Beras - FAO) - Golden Order of Merit (IAAF) - Medali Emas Avicenna (UNESCO) - The United Nations Population Award (Berhasil di Bidang KB) (The Population Institute Global Statesman Award) - Health for all Gold Medal (Berhasil di Bidang Kesehatan-WHO) - The "Spirit of Helen Keller" Award (Helen Keller Internasional)

Ir.SOEKARNO
SEJARAH BUNG KARNO

Presiden pertama Republik Indonesia, Soekarno yang biasa dipanggil Bung Karno, lahir di Blitar, Jawa Timur, 6 Juni 1901 dan meninggal di Jakarta, 21 Juni 1970. Ayahnya bernama Raden Soekemi Sosrodihardjo dan ibunya Ida Ayu Nyoman Rai. Semasa hidupnya, beliau mempunyai tiga istri dan dikaruniai delapan anak. Dari istri Fatmawati mempunyai anak Guntur, Megawati, Rachmawati, Sukmawati dan Guruh. Dari istri Hartini mempunyai Taufan dan Bayu, sedangkan dari istri Ratna Sari Dewi, wanita turunan Jepang bernama asli Naoko Nemoto mempunyai anak Kartika..

Masa kecil Soekarno hanya beberapa tahun hidup bersama orang tuanya di Blitar. Semasa SD hingga tamat, beliau tinggal di Surabaya, indekos di rumah Haji Oemar Said Tokroaminoto, politisi kawakan pendiri Syarikat Islam. Kemudian melanjutkan sekolah di HBS (Hoogere Burger School). Saat belajar di HBS itu, Soekarno telah menggembleng jiwa nasionalismenya. Selepas lulus HBS tahun 1920, pindah ke Bandung dan melanjut ke THS (Technische Hoogeschool atau sekolah Tekhnik Tinggi yang sekarang menjadi ITB). Ia berhasil meraih gelar “Ir” pada 25 Mei 1926.

Kemudian, beliau merumuskan ajaran Marhaenisme dan mendirikan PNI (Partai Nasional lndonesia) pada 4 Juli 1927, dengan tujuan Indonesia Merdeka. Akibatnya, Belanda, memasukkannya ke penjara Sukamiskin, Bandung pada 29 Desember 1929. Delapan bulan kemudian baru disidangkan. Dalam pembelaannya berjudul Indonesia Menggugat, beliau menunjukkan kemurtadan Belanda, bangsa yang mengaku lebih maju itu.

Pembelaannya itu membuat Belanda makin marah. Sehingga pada Juli 1930, PNI pun dibubarkan. Setelah bebas pada tahun 1931, Soekarno bergabung dengan Partindo dan sekaligus memimpinnya. Akibatnya, beliau kembali ditangkap Belanda dan dibuang ke Ende, Flores, tahun 1933. Empat tahun kemudian dipindahkan ke Bengkulu.

Setelah melalui perjuangan yang cukup panjang, Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945. Dalam sidang BPUPKI tanggal 1 Juni 1945, Ir.Soekarno mengemukakan gagasan tentang dasar negara yang disebutnya Pancasila. Tanggal 17 Agustus 1945, Ir Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Dalam sidang PPKI, 18 Agustus 1945 Ir.Soekarno terpilih secara aklamasi sebagai Presiden Republik Indonesia yang pertama.

Sebelumnya, beliau juga berhasil merumuskan Pancasila yang kemudian menjadi dasar (ideologi) Negara Kesatuan Republik Indonesia. Beliau berupaya mempersatukan nusantara. Bahkan Soekarno berusaha menghimpun bangsa-bangsa di Asia, Afrika, dan Amerika Latin dengan Konferensi Asia Afrika di Bandung pada 1955 yang kemudian berkembang menjadi Gerakan Non Blok.

Pemberontakan G-30-S/PKI melahirkan krisis politik hebat yang menyebabkan penolakan MPR atas pertanggungjawabannya. Sebaliknya MPR mengangkat Soeharto sebagai Pejabat Presiden. Kesehatannya terus memburuk, yang pada hari Minggu, 21 Juni 1970 ia meninggal dunia di RSPAD. Ia disemayamkan di Wisma Yaso, Jakarta dan dimakamkan di Blitar, Jatim di dekat makam ibundanya, Ida Ayu Nyoman Rai. Pemerintah menganugerahkannya sebagai “Pahlawan Proklamasi”. (kepustakaan-presiden.pnri.go.id

DIRGAHAYU INDONESIA

BUAT INDONESIA, MAJULAH TERUS...DAN BUAT PEMUDA INDONESIA JAGALAH NAMA BAIK NEGARA KITA.....DAN JAUHKAN DARI NARKOBA.........
MERDEKA.....MERDEKA
DIRGAHAYU INDONESIA